Testimoni

Ada seorang filosofer pernah berkata, ‘’Hiduplah kamu seperti air yang terus mengalir menuju laut, jangan menjadi air yang menggenang yang diam mengendap’’

Ntah kenapa spertinya kata-kata di atas tanpa sengaja menggambarkan perjalanan hidupku selama ini...
Yang terus bergerak agar tidak mengendap dan menjadi air yang jernih yang banyak berguna bagi banyak orang, karena hanya dengan bergerak lah aku dapat menggapai impian-impian yang menjadi tujuan hidupku….

Namaku Adam Eko Prabowo.

Nama yang sangat bagus menurutku.

Entah apa yang pertama kali terlintas dalam benak ayahku ketika menemukan nama itu.

Tapi yang jelas itu nama yang sangat bagus.

Nama yang terlihat gagah berwibawa.

Aku lahir di Jayapura, ibukota Provinsi Papua Timur, tepatnya di rumah sakit Dok II Jayapura.

Kedua orang tuaku sangat bahagia sekali dengan kehadiranku di tengah-tengah mereka, walaupun sebenarnya itu hal yang lumrah kedengarannya.

Tapi aku adalah anak pertama yang dinanti-nanti setelah hampir 15 tahun pernikahan ayah ibuku.
Aku menjalani sekolah Taman Kanak-kanak di salah satu sekolah yang terletak di sebuah pinggir kota yang bernama Hamadi, sekolah itu bernama TK Hang Tuah, di sinilah jejak pendidikan perdanaku bermulai.

Gag banyak yang kuingat dari sekolah pertamaku ini, yang kuingat hanya disinilah pertama kalinya aku mengenal salah satu rasa baru di lidahku yaitu rasa ‘’pedas’’ dan ntah kenapa aku menjadi suka dengan rasa baru tersebut.
Pendidikan Sekolah Dasar kulanjutkan di salah satu sekolah dasar yang tidak jauh dari sekolah TK-ku, namun karena wilayah tempat kami tinggali terjadi kekacauan maka aku hanya sekolah selama seminggu di sekolah baruku itu.
Selama kurang lebih 6 bulan aku berhenti sekolah karena sekolah-sekolah di tempat baruku baru buka pendaftaran tahun depan.

Namun selama masa dormansi tersebut ayahku berusaha mengajarkan sedikit-demi sedikit membaca dan berhitung.

Akhirnya gag butuh waktu sampai 3 caturwulan, aku sudah bisa membaca dan berhitung dengan lancer dalam waktu 3 bulan saja
Akhirnya waktu pendaftaran siswa baru pun tiba dan ayahku langsung segera mendaftarkanku ke sebuah sekolah swasta khusus muslim di daerah tersebut.

Aku mengira aku bakalan mengulang lagi belajar pelajaran kelas satu ternyata ayahku bernegosiasi dengan guru disitu dan hasilnya aku langsung masuk ke kelas 2..! Artinya aku sekolah dasar kelas satu hanya satu minggu saja..!

Ntah ini sebuah takdir ato bkan yang jelas ini bener-bner terjadi.

Waktu aku duduk di kelas 6, ayahku melihat sebuah pengumuman beasiswa untuk sekolah menengah gratis.

Secara ‘’membabibuta’’ (gag segitunya kali…) langsung mengambil brosur tersebut dan langsung memberitahukan informasi tersebut sepulang kerja.
Dan secara ‘’membabibuta’’ juga aku menerimanya dan memenuhi semua berkas dan tahapan seleksi yang diminta.

Akhirnya setelah diumumkan aku berhasil menjadi salah satu perwakilan dari daerahku untuk menjalani pendidikan sekolah menengah gratis selama 5 tahun yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.

Sekolah itu bernama SMART Ekselensia Indonesia. Sekolah muda dengan prestasi yang sudah meroket.

Dari sekolah inilah aku mulai sedikit demi sedikit berkembang menjadi pemuda gag jelas seperti sekarang ini.

Pemuda yang ntah kenapa selalu menjadi yang ‘’ter-aneh’’ dalam segala sisi kehidupannya.
Setelah mendapat banyak bekal dari sekolah hebat ini aku pun melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu yang dari awalnya adalah seorang siswa kini bermetamorfosis menjadi seorang mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara adalah lanjutan jejak pendidikanku. Dan karena aku menyukai hal-hal yang berbau makhluk hidup maka dengan bangga aku memilih jurusan Biologi! (Sebenernya gag milih sih.. cman kepeleset jdi biologi yang ke pilih….
Dari Jayapura hingga Medan, Sabang sampai Merauke, dari ujung ke ujung…

Aku ingin meninggalkan jejak-langkahku tidak hanya di seluruh Indonesia saja,, namun impianku akan membawaku hingga bisa menjejakkan kaki ini hingga seluruh dunia…
Karena aku suka mengembara….

Terus menjejakkan langkah ini hingga ke ujung dunia…
Medan, 22 Desember 2010
Kossan Ardhiansyah
(Seorang kawan seperjuanganku
yang semangat juangnya
tidak kalah membara denganku
apalagi di jalan dakwah)